Ekonomi berkembang mengiringi perkembangan era. Makanya ekonomi bisa berubah beberapa periode sekali. Saat ini di era yang mengandalkan informasi dan teknologi, konsep ekonomi pun berubah menjadi ekonomi kreatif. Mungkin tidak banyak orang yang paham akan definisi ekonomi kreatif. Itu sebabnya di sini akan dibahas mengenai definisi, karakteristik, dan contoh ekonomi kreatif. Simaklah penjelasan berikut ini.
Definisi ekonomi kreatif
Istilah ekonomi kreatif belum muncul di masyarakat hingga tahun 2001. Sebelumnya masyarakat sudah mengenal dengan istilah ekonomi pertanian, ekonomi industri, dan ekonomi informasi tapi tidak ekonomi kreatif. Istilah ini baru mulai dikenal orang ketika John Howkins meluncurkan buku hasil karangannya yang membahas mengenai ekonomi kreatif pada tahun 2001. Dalam bukunya tersebut John Howkins menjelaskan bahwa singkatnya definisi ekonomi kreatif adalah penciptaan nilai berdasarkan hasil gagasan (the creation of value as a result of idea).
Konsep ini tentu saja masih membingungkan banyak orang. Berdasarkan hasil wawancara John Howkins dengan Donna Ghelfi dari WIPO (World Intellectual and Property Organization) pengertian ekonomi kreatif secara garis besar adalah kegiatan ekonomi di masyarakat yang berfokus pada perolehan gagasan karena gagasan ini dianggap penting demi kemajuan masyarakat.
Lama kelamaan konsep ekonomi kreatif yang diperkenalkan John Howkins mulai dipahami dan dipraktikkan di seluruh dunia termasuk Indonesia. Definisi ekonomi kreatif ditulis secara jelas dalam cetak biru Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional 2009-2015. Di situ ditulis bahwa era ekonomi kreatif merupakan era ekonomi baru setelah era ekonomi pertanian, industri, dan informasi. Ekonomi kreatif mengandalkan pengetahuan yang dimiliki sumber daya manusia untuk menghasilkan gagasan kreatif dan informatif yang merupakan faktor utama produksi.
Definisi ekonomi kreatif dijabarkan lebih lengkap pada konferensi perdagangan dan perkembangan yang diadakan PBB (United Nations Conference on Trade and Development / UNCTAD) tahun 2010 yaitu konsep yang senantiasa berubah berdasarkan kreativitas dan berpotensi memajukan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Jadi ekonomi kreatif meski hanya berupa ide dan kreativitas tetap bisa menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan, mengembangkan kemajuan teknologi, menumbuhkan kesadaran berinovasi, mengembangkan keragaman budaya serta dapat meningkatkan kepedulian sosial.
Karakteristik ekonomi kreatif
Ekonomi kreatif tentu saja memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan tipe ekonomi lain. Karakteristiknya yaitu :
- Ide atau gagasan merupakan pondasi utama.
- Bisa dikembangkan pada berbagai bidang usaha dengan tiada batasan.
- Merupakan kolaborasi antara cendekiawan dunia usaha sebagai pencetus ide dengan pemerintah.
- Konsep yang diciptakan dan dikembangkan merupakan konsep yang relatif.
Perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia
Ekonomi kreatif di Indonesia sebenarnya sudah muncul sejak pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kemudian di era Joko Widodo, muncul Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) yang menaungi industri kreatif. Gagasan ini diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk lebih optimis saat ingin mengungkapkan gagasan maupun ide dalam bentuk jasa yang kelak menjadi ciri kas kreativitas Tanah Air. Selain itu, kemunculan ekonomi kreatif tak terlepas dari Masyarakat Ekonomi Asean atau MEA yang mulai dikembangkan sejak tiga tahun terakhir. Melalui MEA, masyarakat di kawasan Asia Tenggara diharapkan mampu bersaing secara sehat tanpa harus memusingkan birokrasi di sektor ekonomi. Dicanangkannya ekonomi kreatif dianggap membantu para pelaku industri kreatif yang selama ini ‘dianaktirikan’ pemerintah. Sejauh ini, keberadaan ekonomi kreatif telah menyumbang sejumlah manfaat seperti:
- Membuka lapangan pekerjaan
Industri kreatif terdiri atas sub-sektor yang sangat bervariasi. Dari periklanan, arsitektur, desain, mode atau fesyen, pasar barang seni, hingga penerbitan. Terbukanya sikap pemerintah terhadap bidang ini lantas disambut baik masyarakat, terutama oleh orang-orang yang berkecimpung di industri kreatif. Salah satunya adalah lahirnya lapangan pekerjaan yang lebih menjanjikan.
- Menekan trafik kenaikan pengangguran
Berkaitan dengan poin sebelumnya, dengan bertambahnya lapangan kerja, maka jumlah pengangguran pun ikut berkurang. Dampak tersebut secara tidak langsung membantu orang-orang dengan minat atau keterampilan di bidang kreatif untuk menyalurkan kemampuannya. Hal ini sesuai dengan definisi ekonomi kreatif yang menunjang kolaborasi sektor ekonomi dengan kreativitas.
- Menciptakan masyarakat kreatif
Keberadaan industri kreatif yang disejajarkan dengan sektor penting lain dalam pemerintah memacu semangat masyarakat untuk menciptakan dan mewujudkan gagasan mereka. Hal tersebut sudah bisa ditemukan di lapangan dengan meningkatkan bisnis-bisnis kreatif dari berbagai kalangan. Jika terus didukung dan berkembang, ekonomi kreatif bakal menyumbang kontribusi besar bagi pemerintah.
- Dunia bisnis yang lebih kompetitif
Sebelum ekonomi kreatif dipromosikan, dunia bisnis cenderung statis dan hanya bergerak di lingkaran yang sama. Namun, masuknya masyarakat kreatif ke ranah ekonomi menciptakan persaingan sehat yang kian kompetitif. Manfaat ini akan menunjang pertumbuhan ekonomi hingga mempercepat proses pembangunan di Indonesia.
- Mempercepat inovasi yang beragam
Manfaat terakhir yang dirasakan dari ekonomi kreatif adalah percepatan inovasi beragam dari produk—baik jasa maupun barang. Proses ini semakin ditunjang dengan perkembangan budaya dan teknologi di Indonesia yang terus melaju pesat dari tahun ke tahun. Kreativitas yang dipadukan dengan hal-hal modern tersebut yang akan membantu negara maju.
Kemajuan teknologi digital di Indonesia dianggap sebagai pendamping sesuai untuk ekonomi kreatif. Jumlah pengguna internet dan media sosial yang terus mengalami peningkatan dimanfaatkan sejumlah pelaku industri kreatif untuk menciptakan konsep hingga mempromosikan produk mereka secara digital.
Industri kreatif
Industri kreatif adalah industri yang mengandalkan kreativitas, bakat dan keterampilan sebagai pondasinya demi meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Jadi bisa dibilang industri kreatif bisa timbul akibat adanya ekonomi kreatif. Ada yang mengatakan juga bahwa industri kreatif merupakan jantung dari ekonomi kreatif.
Industri kreatif mengandalkan kreativitas-kreativitas, bakat-bakat dan keterampilan-keterampilan dari individu para penggiat ekonomi. Karena dari sanalah akan tercipta produk atau jasa kreatif yang berpotensi dalam menciptakan lapangan pekerjaan atau meningkatkan pendapatan yang selanjutnya bisa meningkatkan kesejahteraan.
Di Indonesia, bidang ekonomi kreatif dikelola oleh lembaga pemerintah non kementerian yaitu Badan Ekonomi Kreatif yang disingkat menjadi BEKRAF. BEKRAF membagi industri kreatif menjadi 16 subsektor yang terdiri dari :
- Aplikasi dan pengembangan permainan.
- Arsitektur
- Desain interior
- Desain komunikasi visual
- Periklanan
- Seni pertunjukan
- Film, animasi, dan video
- Fotografi
- Kuliner
- Musik
- Kriya
- Fashion
- Seni rupa
- Desain produk
- Penerbitan
- Televisi dan radio.
Keenambelas subsektor industri kreatif ini tentu saja memberi kesempatan bagi masyarakat untuk bisa mengembangkan industri kreatifnya sendiri berdasarkan bakat, keterampilan, dan kreativitas yang dimilikinya masing-masing. Tiap individu atau penggiat ekonomi tidak dibatasi untuk menciptakan industri kreatif hanya pada 1 subsektor saja. Para penggiat ekonomi bisa saja mengembangkan berbagai subsektor dalam satu industri kreatif. Contohnya saja perusahaan periklanan Arfadia. Arfadia – Advertising Agency adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa periklanan. Perusahaan yang berpusat di Jakarta ini memiliki pengalaman yang cukup lama di bidang periklanan baik itu offline maupun online (internet). Dalam hal periklanan online, perusahaan ini memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang bagaimana cara menarik pengguna internet untuk mengunjungi website klien, menampilkan website klien dalam search engine, memasarkan produk / jasa / website klien dalam berbagai media internet, dan lain sebagainya. Jadi bisa dilihat bahwa perusahaan ini bekerja dalam bidang subsektor periklanan. Namun, kreativitas itu tidak bisa dibatasi, industri yang digeluti pun bisa saja berkembang tidak hanya tetap di satu sektor saja. Begitu juga dengan Arfadia, perusahaan ini memiliki sumber daya manusia dengan berbagai bakat, keterampilan, dan kemampuan berkreasi. Jadi tidak heran jika Arfadia juga bisa merambah subsektor lain dalam pertumbuhan ekonominya. Selain bidang periklanan, perusahaan ini juga mengembangkan industri kreatif subsektor desain komunikasi visual.
Subsektor desain komunikasi visual adalah subsektor yang mengandalkan kreativitas desain grafis sebagai faktor utama produksinya. Desain grafis yang diciptakan harus bisa membuat orang yang melihatnya mengerti akan makna yang ada di balik desain tersebut. Desain komunikasi visual tidak hanya sebatas menciptakan desain merek atau logo produk saja. Mendesain sebuah website pun termasuk desain komunikasi visual. Perusahaan yang ada di Jakarta ini tidak hanya mampu memberikan solusi mengenai internet marketing, tapi juga mampu memberikan ide kreatif dalam mendesain sebuah website. Sehingga usaha marketing customer dengan membuat website akan lebih optimal.
Melihat kemajuan teknologi sekarang ini yang mana gawai menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari membuat subsektor aplikasi dan pengembangan permainan menjadi salah satu subsektor yang paling banyak diminati para penggiat ekonomi. Perusahaan advertising ini pun tidak turut ketinggalan dalam meramaikan industri kreatif subsektor aplikasi dan pengembangan permainan. Perusahaan ini mampu membantu klien dalam menciptakan software berbasis web atau desktop sesuai dengan bidang yang digeluti klien.
Dari contoh di atas bisa disimpulkan bahwa ekonomi kreatif memberi peluang sebesar-besarnya bagi individu untuk menciptakan usaha apapun karena yang diutamakan adalah kreativitas, keterampilan serta bakat yang dimilikinya. Potensi ekonomi kreatif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga lebih besar dari tipe ekonomi lainnya karena tidak terbatas hanya pada satu bidang tertentu saja. Seperti yang dicontohkan perusahaan advertising di atas yang bisa bergerak di 3 subsektor yaitu bidang periklanan, desain komunikasi visual, dan aplikasi. Ini berarti lapangan pekerjaan yang diciptakan semakin besar, sumber daya manusia yang dibutuhkan bisa lebih banyak, yang kemudian membantu pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.