Contoh Iklan Pendidikan Sukses untuk Referensi Ide
Marketing & Advertising

Contoh Iklan Pendidikan Sukses untuk Referensi Ide

Contoh iklan pendidikan seringkali bisa menjadi sumber referensi yang menarik. Iklan yang berkorelasi dengan edukasi biasanya memiliki konten yang sangat dijaga. Disampaikan dengan cara kreatif, sesuai dengan fungsinya yaitu memberikan pengajaran, pemahaman, dan meluruskan kebiasaan yang salah

Contoh iklan pendidikan seringkali bisa menjadi sumber referensi yang menarik. Karena iklan yang berkorelasi dengan edukasi biasanya memiliki konten yang sangat dijaga. Sehingga, walaupun disampaikan dengan cara yang kreatif, tidak ada bias dan makna ganda yang salah. Sesuai dengan fungsinya sendiri, yaitu memberikan pengajaran, pemahaman, atau seringkali bertujuan meluruskan kebiasaan yang salah dan membentuk kebiasaan baru yang lebih baik.

Iklan edukasi biasanya muncul pada tahap yang beriringan dengan iklan yang bertujuan untuk membangun kesadaran. Pada tahap ini, iklan memberikan penjelasan yang lebih mendalam dibandingkan dengan tingkat kesadaran. Langkah selanjutnya adalah iklan yang mengajak audience untuk melakukan tindakan sesuai harapan. Bahkan, seringkali iklan untuk melakukan tindakan sudah langsung diselipkan pada iklan edukasi. Sehingga, iklan berikutnya bisa bersifat encouragement.

Beberapa iklan edukasi berikut mungkin bisa menjadi referensi kreatif untuk ke depannya. Karena kreativitasnya dan hasil yang dicapai melalui iklat tersebut.

Contoh Iklan Pendidikan Pertama : Newcastle College – “It’s a Different Class”

Semua orang sudah tahu, ketika mereka akan memasuki dunia perkuliahan mereka akan mempelajari berbagai spesialisasi di bidang yang sangat spesifik. Hasil akhir yang diharapkan oleh calon mahasiswa tentunya adalah memiliki kemampuan yang mumpuni untuk dapat bersaing mendapatkan pekerjaan yang terbaik. Namun, masih banyak universitas yang lebih mengarahkan mahasiswanya untuk mempelajari teori daripada praktik. Membuat mahasiswa tidak mendapatkan apa yang diinginkan oleh dirinya sendiri dan industri pun tidak mendapatkan kualitas sumberdaya yang diinginkan.
Mempertimbangkan hal tersebut, Newcastle Collage berusaha menjawab permasalahan tersebut. Newcastle Collage saat itu telah mengadopsi kurikulum yang sangat berfokus pada praktik dibandingkan dengan teori saja. Sehingga, mahasiswa yang berkuliah di sana akan dapat menjawab kebutuhan perusahaan akan sumberdaya manusia yang berkompetensi, dan mereka pun jadi memilki nilai jual yang lebih kompetitif.

Menggunakan copy “It’s a Different Class”, Newcastle College tampil berbeda dengan universitas lainnya. Secara copy, mereka hanya menunjukan “It’s a Different Class” sebagai sebuah Headline tanpa penjelasan apapun di semua visual. Copy dibuat sangat besar untuk menarik perhatian sekaligus menyampaikan pesan yang memiliki double meaning yang bagus, yaitu “Newcastle College adalah kelas yang mengajarkan kompetensi sekelas profesional aslinya” dan “Kelas di Newcastle College” adalah kelas lain yang tidak akan kamu temui di tempat lain”.

Secara visual, semua visual menggambarkan aktivitas seorang ahli sedang melakukan keahliannya dengan lihai dan serius. Memberikan keyakinan bahwa sekelas profesional itulah Newcastle College. Sekaligus menjelaskan copy yang dimilikinya. Iklan ini kemudian diturunkan ke semua saluran komunikasi seperti above the line, below the line, social, dan digital. Untuk materi audio visual, mereka juga memperkenankan para ahli di bidangnya untuk menjelaskan apa yang sebenarnya dilakukan sehari-hari. Sehingga, isi dari kelas Newcastle College dapat diedukasi dengan baik dengan kredibilitas tinggi.

Hasilnya, iklan dengan single message tersebut berhasil mendatangkan mahasiswa sesuai dengan target mahasiswa baru yang telah ditetapkan oleh manajemen Newcastle College.

Dibuat Oleh Keltie Cochrane

Contoh Iklan Pendidikan Kedua: Iklan 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) Bank Indonesia

Mengenali keaslian uang di Indonesia sangatlah penting untuk diajarkan keseluruh masyarakat Indonesia. Walaupun bukan secara langsung sebagai contoh iklan pendidikan, namun iklan Bank Indonesia juga dapat diterapkan sebagai contoh iklan pendidikan yang baik. Karena, iklan ini bukan hanya ditujukan untuk masyarakat yang berpendidikan tinggi. Tetapi, juga kepada masyarakat di pelosok yang pendidikannya cenderung terbatas. Dengan situasi audience yang sangat luas ini, iklan mengenali keaslian uang harus disampaikan dengan cara kreatif yang juga tetap dapat dimengerti dengan baik.

Contoh iklan pendidikan yang kedua ini merupakan yang cukup menantang. Karena hasil akhir yang ingin dicapai adalah semua masyarakat Indonesia mampu melakukan pengecekan keaslian uang secara mandiri dan melakukannya setiap kali mereka menerima uang dari orang lain. Terlebih, saat iklan ini dibuat, di Indonesia baru saja mengalamai banyak kasus uang palsu yang merugikan banyak orang.

Mempertimbangkan semua itu, kemudian Bank Indonesia muncul dengan copy yang langsung menjelaskan aktivitas yang harus dilakukan, yaitu dilihat tanda pengaman yang tercetak, diraba tekstur uangnya, dan diterawang ada tanda airnya. Untuk membuat aktivitas tersebut lebih mudah untuk diingat, Bank Indonesia kemudian menyingkatnya menjadi “3D” yang merupakan kepanjangan dari “Dilihat, Diraba, Diterawang”.

Untuk membuat 3D mudah diingat, kemudian Bank Indonesia menyampaikannya dengan cara menyelipkannya di dalam jingle. Membuat 3D dapat dinyanyikan oleh semua orang. Dengan mengambil instrumen dan nada yang akrab dengan masyarakat Indonesia pada SES B, 3D berhasil membuat edukasi keaslian uang menjangkau pelosok Indonesia dan terus diingat bahkan lebih dari 10 tahun. Saat itu semua iklan 3D diturunkan hanya di ATL dan BTL, terutama TV commercial. Kemudian diperkuat dengan sosialisasi keliling oleh Bank Indonesia sendiri.

Namun, dengan penyampaian jingle yang menyenangkan hal yang serius dan sekilas sangat membosankan tersebut berhasil diedukasi dengan baik kepada masyarakat. Menjadikan contoh iklan edukasi Bank Indonesia termasuk yang terbaik untuk kategori iklan layanan masyarakat.

Kenali Rupiahmu dengan 3D (2017)

ILM 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) (2015)

Belajar dari dua contoh iklan pendidikan yang telah ada dan berhasil tersebut, dapat diambil beberapa kesimpulan yang nantinya dapat dipertimbangkan saat membuat iklan edukasi, yaitu:

  1. Sebisa mungkin gunakan single message. Ketika membuat iklan edukasi, hal yang paling menggiurkan adalah memasukan semua pesan ke dalam iklan tersebut untuk benar-benar membuat orang paham. Tetapi, hal tersebut justru membuat iklan menjadi sulit untuk dimengerti. Dengan menggunakan single message, orang akan mudah memahami pesan itu yang harus ditangkap. Selebihnya, dapat didukung dengan channel lain seperti community engagement, sosialisasi, dan lainnya untuk menjelaskan secara lebih terperinci. Sebisa mungkin gunakan pesan yang cukup sederhana untuk dimengerti.
  2. Sampaikan dengan cara semenyenangkan mungkin. Kalau terpaksa harus ada lebih dari satu pesan yang akan disampaikan, sebisa mungkin bantu audience unutk mengingatnya. Bisa dengan menggunakan singkatan atau membuat pesan tersebut dapat dinyanyikan. Sehingga, audience akan dapat terbantu untuk mengingatnya. Karena iklan pendidikan biasanya cenderung serius, membuat audience menjadi kurang tertarik.
  3. Pengulangan adalah faktor penting dalam melakukan edukasi. Pesan yang diulang berkali-kali akan lebih mudah untuk di-recall oleh audience. Pada dasarnya, pesan yang diterima oleh audience dalam satu hari sangat beragam. Pesan edukasi yang dibuat kaan turut bersaing dengan berbagai iklan awareness dan iklan komersial lainnya. Sehingga, dalam melakukan edukasi pengulangan sesering mungkin berfungsi untuk membuat pesan edukasi selalu ada di setiap aktivitas tersebut.

Beberapa contoh iklan pendidikan tersebut sangat menarik bukan. Lebih jauh tentang contoh iklan pendidikan yang baik lainnya dapat juga dilihat pada portofolio agensi Arfadia. Portofolio Arfadia dapat langsung diakses melalui official website Arfadia berikut ini: Arfadia.com.

0 Comments 0 Comments
0 Comments 0 Comments