Iklan media sosial tumbuh sebesar 20 persen setiap tahun dan pada 2019 akan bernilai $50.2 triliun jika dibandingkan pada belanja iklan surat kabar yang ‘hanya’ senilai $50.7 triliun. Penelitian ‘Advertising Expediture Forecast’ yang dilakukan oleh agensi Zenith ini memperkirakan bahwa pada tahun ini, belanja iklan media sosial akan melampaui surat kabar.
Menurut laporan ini, iklan di platform seperti Facebook dan Twitter akan mencapai 20 persen dari semua iklan internet di tahun 2016, naik dari 16 persen dari tahun ini.
Dilansir dari CNBC, platform media sosial telah memperoleh manfaat dari adopsi yang cepat dari teknologi mobile, penggunaannya telah begitu tertanam dalam kehidupan sehari-hari pengguna mereka. Bagi banyak pengguna, media sosial adalah titik fokus dari kehidupan sosial mereka serta sumber utama berita. Iklan media sosial telah berbaur secara mulus ke dalam linimasa, dan jauh lebih efektif daripada format spanduk yang interuptif, terutama pada perangkat mobile.
Peningkatan kecil dalam belanja iklan di media sosial adalah bagian dari pertumbuhan yang lebih luas di industri iklan. Pengeluaran periklanan secara global akan tumbuh 4,4% pada tahun 2017, sama seperti tahun 2016, walaupun ada ketidakpastian kondisi politik seperti pemilihan presiden AS dan referendum Inggris pada keanggotaan Uni Eropa.
Penelitian ini melaporkan bahwa pertumbuhan belanja iklan global telah sangat stabil sejak 2010, tumbuh di antara 4-5 persen per tahun dan umumnya ada di bawah tingkat pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto). Sebelum krisis keuangan, iklan cenderung membesar-besarkan pada ekonomi yang lebih luas, tumbuh lebih cepat pada saat ekspansi dan menyusut lebih cepat selama resesi, dengan perubahan di tingkat pertumbuhan dari tahun ke tahun.
Selain itu, video online juga menjadi area yang tumbuh secara cepat, dimana belanja iklan pada format ini tumbuh 18 persen per tahun. Pada 2019, belanja iklan video online diperkirakan akan mencapai akngka $35.4 triliun secara global, di atas belanja iklan untuk radio. Walau begitu, angka belanja iklan video online masih jauh dari pasar iklan di TV.